Yang jadi penguat dirinya bukan hati.
Kerna hatinya sudah hancur beribu kali.
Yang jadi penguat dirinya adalah percaya.
Percaya walau tidak zahir pada mata.
Percaya tiada belah bahaginya.
Yang jadi penguat dirinya itu keluarga.
Walau tersisih beribu batunya.
Walau luka pernah terbit akibat mereka.
Yang jadi penguat dirinya adalah ingatan.
Terhadap memori indah.
Walau memori kelam selalu mengintai.
Yang jadi penguat dirinya adalah mereka yang sayangi dia.
Walau dipinggir manusia, tidak dipinggir manusia.
Yang jadi penguat dirinya, dia.
Kerna dia bukan mudah tunduk pada tohmah dunia.
Apatah lagi rebah pada gelak-tawa boneka yang sangka mereka menang sudah di tangan.
No comments:
Post a Comment